berbagi informasi seputar kolong beratapkan langit

Wednesday, December 25, 2019

MONSUN ASIA

Bagi sebagian orang yang sudah paham mengenai meteorologi tentunya pernah mendengar istilah “MONSUN”. Memasuki bulan Desember biasanya di wilayah Indonesia khususnya di wilayah Sumatera Utara, hujan banyak terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang dengan durasi yang cukup lama. Hal tersebut merupakan salah satu pertanda bahwa Monsun Asia sudah aktif di wilayah kita. Angin monsun adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan.

Angin monsun di indonesia ada dua macam yaitu :
1. Angin monsun Asia
2. Angin monsun Australia

Mari kita mengenal Monsun Asia dengan lebih dekat
Dikutip dari kajianpustaka.com, Monsun merupakan sistem sirkulasi regional yang mempunyai variasi musiman, dengan adanya gerak semu matahari terhadap bumi secara periodik di belahan bumi utara dan selatan menyebabkan angin di wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh adanya perbedaan sel tekanan tinggi dan sel tekanan rendah di benua Asia dan Australia secara bergantian. 
Wilayah Monsun ditandai oleh pembalikan musiman sistem angin utama (Tjasyono, 2008) dengan wilayah sirkulasi permukaan di bulan Januari dan Juli pada kondisi sebagai berikut (Zakir et al., 2010):
  • Arah angin kebanyakan (prevailing wind) berubah setidaknya 120° antara Januari dan Juli.
  • Rata-rata frekuensi arah angin kebanyakan pada bulan Januari dan Juli mencapai 40%.
  • Angin resultan rata-rata yang terjadi minimum pada satu bulan mencapai 3 m/s. 
  • Setiap 2 (dua) tahun terjadi kurang dari satu kali perubahan siklon-antisiklon di bulan manapun dalam wilayah selebar 5° lintang-bujur.
Menurut Aldrian (2008) penyebab utama dari fenomena ini adalah pergerakan titik kulminasi Matahari terhadap Bumi yang bergerak ke arah utara-selatan dan terciptanya kontras tekanan dan suhu antara benua dan samudra. Di wilayah Indonesia terjadi pergerakan masuk dan keluarnya monsun dari barat laut menuju tenggara.

Kapan saja monsun terjadi di Indonesia?
Periode Monsun yang terjadi di Indonesia terbagi menjadi 4 (empat) periode, yaitu:
  • Periode Monsun Asia (Desember-Januari-Februari)
  • Transisi Monsun Australia (Maret-April-Mei)
  • Monsun Australia (Juni-Juli-Agustus). 
Pada periode Transisi Monsun Australia inilah periode terjadinya pusat tekanan rendah dan sirkulasi angin Eddy di atmosfer di atas perairan Natuna hingga Laut Cina Selatan (Zakir et al., 2010). Pusat tekanan rendah dan sirkulasi ini menyebabkan wilayah tersebut mendapatkan banyak curah hujan pada periode tersebut.
  • Transisi Monsun Asia (September-Oktober-November)
Monson Asia adalah monson yang berkembang paling baik. Hal ini disebabkan oleh besarnya Benua Asia dan efek dari dataran tinggi Tibet terhadap aliran udara.

Gambar 1. Peta arah angin bulanan pada periode Monsun Asia
(Sumber: BMKG)

Pada musim dingin di BBU angin bertiup dari arah timur laut yang dinamakan Monsun Timur Laut. Pada waktu melintasi Khatulistiwa angin ini dibelokkan karena pengaruh rotasi bumi menjadi angin barat di atas Indonesia. Jadi Monsun Asia menjadi aktif ketika wilayah Indonesia mengalami angin monsun barat. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan Benua Australia musim panas, sehingga bertekanan rendah . Sedangkan Benua Asia lebih dingin, sehingga tekanannya tinggi. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju ke Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada waktu ini, Indonesia khususnya akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudera (Lautan) Pasifik dan Laut Cina Selatan). Demikian pula dengan wilayah Sumatera Utara akan mengalami hujan selama bulan Desember ini dikarenakan Monsun Asian yang aktif tersebut. 

Oleh:
Nensy Tambunan, S.S.T.
Staf Meteorologist Stasiun Meteorologi Kualanamu
[dimuat dalam Buletin Meteonet-Magz edisi Desember 2019]

Share:

0 komentar:

Post a Comment