berbagi informasi seputar kolong beratapkan langit

Wednesday, April 22, 2020

DUKUNG LAYANAN MULTISEKTOR, BMKG LAKUKAN INOVASI TEKNOLOGI

Wilayah Indonesia sebagai “supermarket bencana” selalu dirundung oleh beberapa bencana khususnya yang disebabkan oleh alam, baik itu dari beberapa sektor seperti, sektor hidrologi dimana kekurangan air baku hingga debit air irigasi pada periode musim kemarau dan berlimpahnya debit air ketika periode musim hujan yang menyebabkan banjir bandang terjadi. Dari sektor hidrometeorologi, maju-mundurnya awal musim baik hujan maupun kemarau dan lama nya periode musim, sehingga meningkatkan potensi cuaca dan iklim ekstrim yang berdampak pada kerugian jiwa maupun material di hampir semua sektor kehidupan masyarakat.


Oleh karena itu menjadi penting untuk dibahas terkait bagaimana mengintegrasikan informasi hidro tersebut dalam satu wadah atau tempat untuk dapat diakses oleh masyarakat pada umumnya terkait informasi hidrologi, hidrometeorologi dan hidrogeologi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus melakukan inovasi teknologi dan layanan untuk mendukung berbagai sektor dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan nasional.
Berada dalam zona pertemuan sabuk gunung api Mediterania dan cincin api Pasifik, serta dipicu oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang saat ini makin meningkat aktivitasnya, mitigasi risiko terhadap keselamatan manusia di wilayah ini sangat perlu ditingkatkan. Penting pula disadari, sebagai negara Kepulauan Maritim, Indonesia juga tidak luput dari dampak perubahan iklim global, yang berisiko mengancam  ketahanan pangan, air, energi dan  kesehatan.

Lompatan Inovasi Teknologi dan Lompatan  Kapasitas Sumber Daya Manusia di BMKG, mutlak dan mendesak dilakukan  agar mampu menjawab, mengantisipasi dan mengatasi berbagai tantangan tersebut. Ibu Dwikorita mengatakan, realitas kekinian planet bumi memacu BMKG menyajikan berbagai informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang cepat, tepat, akurat, dan berkelanjutan dengan format digital yang didukung "big data analytic" dan "artificial intelligent system". Merinci, sedikitnya ada 12 sektor yang membutuhkan data dan informasi tersebut, yakni transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, pertahanan keamanan, sumber daya air, sumber daya energi dan pertambangan, industri, dan penanggulangan bencana.


Keberadaan Undang-Undang No. 31 tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kata dia, menguatkan posisi dan peran BMKG sebagai Lembagan Non-Kementerian, dengan otoritas dan wewenang untuk memberikan pelayanan informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang dibutuhkan di berbagai sektor. Informasi cuaca yang dihasilkan tidak hanya bersifat umum untuk kota-kota di Indonesia, namun juga lebih detail hingga skala kabupaten dan kecamatan dengan resolusi 3 km. Bahkan, untuk event khusus seperti saat Asian Games 2018 dan Mudik Lebaran dapat dihasilkan prakiraan dengan resolusi tingkat "venue".

Saat ini BMKG tengah menyiapkan lompatan inovasi berikutnya yang sejalan dengan tahapan Revolusi Industri 5.0 (Inovasi 5.0). Inovasi tersebut akan diperkuat dengan mengintegrasikan "human sensor" berbasis "crowd technology" ke technical sensors yang telah terbangun dalam Inovasi 4.0. Kearifan dan budaya lokal yang masih relevan dengan perkembangan saat ini, tetap perlu diintegrasikan dalam setiap langkah inovasi. Inovasi 5.0 yg disiapkan saat ini juga akan dilengkapi dengan hasil kajian beberapa anomali kegempaan seperti yang terjadi di Lombok, Palu dan Selat Sunda. Untuk mengakselerasi proses inovasi dan lompatan teknoligi paling tidak untuk 20 tahun lebih maju, serta lompatan kapasitas SDM, kerja sama dengan beberapa lembaga dan pakar unggulan dunia sedang digalakkan pula. Dengan layanan Inovasi 5.0 ini,  diharapkan keselamatan jiwa dan lingkungan dapat lebih terjamin, dan kesejahteraan masyarakat seluruh Indonesia dapat lebih terbangun secara merata.






Share:

0 komentar:

Post a Comment