[Abstrak] Hujan es (hail) merupakan salah satu bencana hidrometeorologis yang sulit diprakirakan karena berlangsung cepat. Metode terbaik untuk mendeteksi
kejadian hujan es adalah menggunakan analisis citra radar dan satelit cuaca. Radar dan satelit merupakan metode penginderaan jauh (remote sensing) yang
memiliki prinsip pengamatan yang berbeda. Citra radar dan satelit cuaca
umumnya digunakan untuk prakiraan jangka pendek (nowcasting). Salah satu
metode indentifikasi kejadian hujan es menggunakan citra radar cuaca adalah
metode Severe Hail Index (SHI). Parameter citra radar yang dianalisis diantaranya
adalah nilai SHI, Possibility of Severe Hail (POSH), dan Maximum Expected Hail
Size (MEHS). Data citra satelit cuaca digunakan untuk menganalisis variasi suhu
puncak awan secara temporal (time series) dan spasial. Dalam kajian ini
dilakukan analisis kejadian hujan es di wilayah Surabaya dan Jakarta. Hasil kajian
menunjukkan bahwa citra radar dan satelit cuaca dapat mengidentifikasi
kejadian hujan es di wilayah Surabaya dan Jakarta. Citra radar cuaca mendeteksi
kejadian hujan es pada ketinggian -20°C. Di lain sisi, citra satelit mendeteksi
kejadian hujan es pada suhu puncak awan kurang dari -80°C.
Oleh:
Aries Kristianto, Immanuel Jhonson Arizona Saragih, Gabriella Larasati, dan Kartika Akib
Gambar 1. Ilustrasi kejadian hujan es
(Sumber: https://kicknews.today/wp-content/uploads/2019/02/Ilustrasi-Hujan-Es-1280x720.jpg)
- Dipublikasikan dalam Prosiding PIT Ke-5 Riset Kebencanaan IABI,
Universitas Andalas, Padang, 2 - 4 Mei 2018
0 komentar:
Post a Comment