Adalah sebuah kepastian kita menyaksikan matahari terbit di Timur, kemudian terbenam di sebelah Barat pada senja hari, tetapi pernahkah anda menyadari bahwa matahari kadang ada di sebelah utara dan ada kalanya ada jauh di sebelah selatan? Bila anda belum atau tidak menyadarinya , baiklah penulis bantu, tepat matahari di atas ubun-ubun kita, sekitar jam 12.00 siang, cobalah anda berdiri di luar ruangan, bagi yang tinggal di sekitar Medan , anda akan melihat bayangan anda di sisi Utara. Bukankah mestinya tidak ada bayangan? Ini karena saat ini posisi Matahari sedikit di Selatan Katulistiwa, sementara Medan ada di 3,50 di Utara Katulistiwa, bayangan kita akan semakin memanjang ke Utara sampai dengan akhir Desember nanti.
Gambar 1. Ilustrasi hujan
(Sumber: https://www.harapanrakyat.com/wp-content/uploads/2019/11/Musim-Hujan-2019.jpg)
Demikianlah Matahari mondar-mandir dari belahan Utara Bumi melewati Katulistiwa, kemudian ke belahan Selatan , dan pada 23 Desember akan bergerak ke Utara lagi sampai 23 Juni dia akan berbalik ke Selatan lagi. Gerakan modar-mandir ini begitu ritmis, teratur, teramati oleh seluruh penghuni bumi ini, pertanyaan besar mungkin muncul di benak anda : bagaimana bisa benda sebesar itu, dengan berat yang pasti sangat-sangat besar bisa bergerak Timur-Barat, Utara-Selatan? Sebetulnya semua itu berkat kecanggihan dari Sang Pencipta bumi dan matahari itu sendiri. Aslinya matahari sebagai sentral dan bumi mengelilingi matahari sambal berputar pada porosnya, perputaran inilah yang mengakibatkan penduduk bumi merasakan siang malam, matahari terbit dan tenggelam, matahari bergerak dari Timur ke Barat dan menghulang pada malam hari. Nah, dalam perputaran ini oleh-Nya sumbu bumi dibikin miring 23,50 , akibatnya kita melihat matahari mondar-mandir Utara-Selatan itu.
Pertanyaan besar berikutnya adalah : Kenapa sumbu bumi diciptakan miring? Kok tidak tegak saja? Bila sumbu bumi tegak, maka posisi matahari akan selalu diatas Katulistiwa sepanjang tahun, konsekuensinya maka daerah katulistiwa akan terpapar energy panas yang sangat besat secra terus menerus, maka di area ini batuan akan pcah dan pecah terus menjadi gurun pasir, sementara daerah yang jauh dari Katulistiwa akan menjadi daerah beku sepanjang tahun. Anda boleh membayangkan daerah antara keduanya seperti apa. Daerah sejuk dengan tanaman yang hijau ? Kali ini anda salah, karena sumber energy yakni matahari selalu berposisi tetap, artinya setiap titik di Bumi menerima energy yang tetap juga, hanya ada variasi harian, dengan demikian tidak ada pergerakan udara antar wilayah, artinya tidak ada pergantian musim, artinya tidak ada musim. Lebih lanjut mustahil ada kehidupan.
Maha besar Sang Maha Pencipta, hanya dengan memiringkan sumbu Bumi , maka ada pergerakan Matahari dari Utara ke Selatan dan sebaliknya. Saat matahari di belahan Utara, maka wilayah ini memiliki tekanan udara yang lebih rendah dari Selatan, bergeraklah udara dari selatan berikut uap air , sehingga wilayah utara menjadi basah dan hujan pun turun, sebalik berlaku saat matahari di belahan Selatan , hujan banyak turun di Selatan. Demikianlah silih berganti, ada musim, ada kehidupan. Maha Besar Tuhan yang menciptakan alam semesta ini.
Oleh:
Bambang Setiajid, MT
Bambang Setiajid, MT
Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu
[dimuat dalam Buletin Meteonet-Magz Edisi November 2019]
0 komentar:
Post a Comment