Wake turbulence adalah turbulensi udara yang dihasilkan oleh gerakan pesawat melalui atmosfer. Fenomena ini terbentuk oleh vorteks udara yang dihasilkan di ujung sayap pesawat saat menghasilkan lift. Vorteks ini adalah pusaran udara yang sangat kuat dan dapat bertahan di udara selama beberapa menit setelah pesawat lewat, menciptakan bahaya serius bagi pesawat yang lebih kecil yang mengikuti di belakang.
Pembentukan Wake Turbulence
Wake turbulence terbentuk ketika pesawat menghasilkan lift. Saat sayap pesawat menciptakan perbedaan tekanan antara bagian atas dan bawah sayap, udara bergerak dari area bertekanan tinggi (bawah sayap) ke area bertekanan rendah (atas sayap) di sekitar ujung sayap, membentuk pusaran yang disebut wake vortices.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wake Turbulence
- Ukuran Pesawat: Pesawat yang lebih besar menghasilkan vorteks yang lebih kuat.
- Berat Pesawat: Semakin berat pesawat, semakin kuat vorteks yang dihasilkan.
- Kecepatan dan Konfigurasi Sayap Pesawat: Kecepatan rendah dan konfigurasi flaps akan meningkatkan wake turbulence.
- Kondisi Cuaca dan Angin: Angin yang bertiup dari samping dapat menyebarkan vorteks lebih cepat, mengurangi durasi wake turbulence di area tertentu.
Dampak Wake Turbulence
Wake turbulence dapat menimbulkan bahaya signifikan bagi pesawat yang lebih kecil atau yang mengikuti di belakang. Pesawat yang terbang melalui wake turbulence bisa mengalami goncangan hebat, kehilangan kontrol, atau bahkan kerusakan struktural.
Kategori Berat Pesawat berdasarkan Wake Turbulence
International Civil Aviation Organization (ICAO) menggunakan Wake Turbulence Categories (WTC) untuk membagi pesawat menjadi tiga kategori berat: Light, Medium, dan Heavy. Setiap kategori memiliki karakteristik pembentukan wake yang berbeda, dan ATC dapat menggunakan kategori ini untuk menentukan kebutuhan jarak pemisahan pesawat di udara serta untuk lepas landas dan pendaratan.
Jarak pemisahan minimum berlaku ketika kedua pesawat terbang pada ketinggian yang sama atau kurang dari 1.000 kaki terpisah dalam ketinggian dan satu mengikuti atau melintasi jalur pesawat lainnya. Untuk lepas landas dan pendaratan, jarak pemisahan ini berlaku jika kedua pesawat menggunakan landasan pacu yang sama atau landasan pacu paralel yang berdekatan dalam jarak 2.500 kaki satu sama lain.
- Light: Pesawat ringan (Kode L) beratnya kurang dari atau sama dengan 7.000 kg (15.432 lbs). Jarak pemisahan minimum adalah 5 mil laut di belakang pesawat medium dan 6 mil laut di belakang pesawat berat. Pesawat ringan harus mendarat tidak lebih cepat dari 3 menit dan lepas landas tidak lebih cepat dari 2 menit setelah pesawat medium atau berat.
- Medium: Pesawat medium (Kode M) beratnya lebih dari 7.000 kg (15.432 lbs) dan kurang dari 136.000 kg (299.828 lbs). Jarak pemisahan minimum adalah 5 mil laut di belakang pesawat berat. Pesawat medium harus mendarat dan lepas landas setidaknya 2 menit di belakang pesawat berat.
- Heavy: Pesawat berat (Kode H) beratnya 136.000 kg (299.828 lbs) atau lebih. Jarak pemisahan minimum adalah 4 mil laut antara pesawat tersebut dan pesawat berat lainnya.
Cara Menghindari Wake Turbulence
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegeah terjadinya wake turbulence diantaranya:
- Pemisahan Vertikal dan Horizontal: ATC (Air Traffic Control) menetapkan jarak minimum antara pesawat untuk menghindari wake turbulence, terutama antara pesawat besar dan kecil.
- Navigasi yang Tepat: Pilot harus menghindari jalur yang langsung berada di belakang atau di bawah pesawat besar.
- Penyesuaian Jalur Pendaratan dan Lepas Landas: Penggunaan jalur yang berbeda untuk pesawat besar dan kecil saat lepas landas dan mendarat.
Pilot harus memahami pergerakan vorteks ujung sayap dan menerapkan strategi yang tepat untuk menghindari wake turbulence selama penerbangan, lepas landas, dan pendaratan.
- Lepas Landas (Takeoffs): Saat lepas landas setelah pesawat yang lebih besar, lakukan rotasi sebelum titik rotasi pesawat tersebut karena vorteks dihasilkan mulai dari titik rotasi. Tetap di atas jalur pesawat yang lebih besar saat Anda naik.
- Pendaratan (Landings): Semakin tenang udaranya, semakin lambat vorteks akan menghilang. Saat mendarat di belakang pesawat yang lebih besar, lebih baik tetap di atas jalur penerbangan pendekatan akhir pesawat tersebut dan mendarat di luar titik pendaratannya.
- Selama Penerbangan & Pola Lalu Lintas (En Route and Traffic Pattern): Selama penerbangan atau dalam pola lalu lintas, tetap di atas atau setidaknya 1.000 kaki di bawah pesawat yang lebih besar. Pengendali ATC dapat mengumumkan "CAUTION – WAKE TURBULENCE" dan memberikan posisi, ketinggian, dan arah penerbangan pesawat yang lebih besar yang dapat mempengaruhi pesawat yang lebih kecil di area tersebut.
Wake turbulence adalah fenomena penting dalam penerbangan yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang cermat. Dengan pemahaman yang lebih baik dan teknologi yang lebih maju, risiko yang ditimbulkan oleh wake turbulence dapat dikurangi secara signifikan, meningkatkan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.
Referensi:
1) https://www.pilotmall.com/blogs/news/wake-turbulence-avoidance-all-the-details-to-keep-in-mind
2) https://learntoflyblog.com/cfi-brief-caution-for-the-wake-turbulence-from-the-departing-757/
3) https://assureuas.com/capability/wake-turbulence/
0 komentar:
Post a Comment