berbagi informasi seputar kolong beratapkan langit

Wednesday, April 22, 2020

BAROMETER

Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Berdasarkan PERKA BMG Nomor: SK.38/KT.104/KB/BMG-06 tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan,  Penyandian, Pelaporan dan Pengarsipan Data Meteorologi Permukaan, tekanan udara adalah gaya per satuan luas yang diakibatkan oleh berat udara di atasnya. Satuan tekanan udara yang diukur dengan barometer adalah milibar (mb) atau hectopascal (hPa). 

Jenis-jenis Barometer
Ada beberapa jenis barometer yang ada, yaitu barometer air raksa, barograf, barometer aneroid, dan barometer digital. Barometer air raksa kini sudah tidak dipakai untuk pengamatan lagi di BMKG atas instruksi WMO (World Meteorological Organization). Ada juga beberapa stasiun yang masih menggunakan barograf. Demi mendukung program digitalisasi yang dicanangkan BMKG, kini barometer yang umum digunakan adalah barometer digital.

Gambar Barometer Digital

Bagaimana Cara Membaca Barometer?
Pada  barometer digital, nilai tekanan bisa langsung dibaca sesuai dengan nilai yang tertera pada display barometer digital. Pada barometer air raksa, dibaca dengan melihat tinggi air raksa saat itu dan dikoreksi dengan nilai suhunya. Pada barometer aneroid, perlu diketuk dahulu dengan ujung jari kemudian dibaca sampai persepuluhan milibar terdekat, dan harus dibaca dalam posisi yang sama. Barograf dibaca dengan melihat titik saat ini pena berjejak, kemudian dibaca nilai tekanannya.

QNH, QFF, QFE; Apa Perbedaanya?
Dalam pengamatan udara permukaan dan meterologi penerbangan, dikenal 3 jenis nilai tekanan, yaitu QFF, QFE dan QNH. 

QFF adalah tekanan udara yang diukur pada stasiun yang diturunkan ke mean sea level. Di mana digunakan untuk meteorologi permukaan dalam membandingkan tekanan udara dari tempat yang berbeda dengan ketinggian yang berbeda. QFF biasanya digunakan hanya untuk meteorologi permukaan atau sinoptik.

QFE (Field Elevation) adalah tekanan udara pada permukaan stasiun. Jika kita menyetel altimeter, maka yang terbaca adalah ketinggian kita dari permukaan tanah.

QNH (Nautical Height) adalah tekanan yang diukur pada stasiun yang diturunkan ke mean sea level (MSL) sesuai standar isobarik 1013.25 mb. Jika kita menyetel altimeter, maka yang terbaca adalah altitude. Altitude dibutuhkan oleh pilot untuk penerbangan untuk mengetahui kapan posisi ketinggian pesawat di atas muka laut. 

Apa Pentingnya Nilai Tekanan yang Diperoleh dari Barometer?
Unsur cuaca yang diperoleh barometer sangat diperlukan untuk kepentingan meteorologi sinoptik serta take off dan landing pesawat. Saat akan landing, pilot terlebih dahulu melihat altitude pesawat pada instrumen yang ada di pesawat dan disesuaikan dengan nilai QNH saat itu. Salah 1 milibar atau 1 hPa saja, bisa mengasilkan selisih 28 feet atau sekitar 9 meter, pesawat bisa overshot dan bisa juga crash. Oleh karena itu, nilai tekanan udara QNH yang dilaporkan harus tepat dan akurat, serta dibulatkan ke desimal ke bawah seperti contoh gambar dan sandi METAR berikut ini.

Contoh Pelaporan Tekanan Udara pada Berita METAR

Seberapa Akurat Data Tekanan Udara Barometer?
Memberikan pelayanan data dan informasi meterologi yang valid adalah satu tugas pokok dan fungsi BMKG. Oleh karena peralatan pengamatan yang dimiliki harus laik operasi. Untuk menjamin hal tersebut, barometer selalu dikalibrasi secara berkala oleh teknisi agar peralatan berfungsi dengan baik sehingga data yang dihasilkan tepat dan akurat.
Share:

0 komentar:

Post a Comment