berbagi informasi seputar kolong beratapkan langit

Friday, February 24, 2023

GLOBAL AIR NAVIGATION PLAN (GANP) - AVIATION SYSTEM BLOCK UPGRADES (ASBU)

Global Air Navigation Plan (GANP, Doc 9750) merupakan dokumen strategis navigasi udara ICAO dan rencana untuk mendorong evolusi sistem navigasi udara global, sejalan dengan Global Air Traffic Management Operational Concept (GATMOC, Doc 9854) dan Manual on Air Traffic Management System Requirements (Doc 9882). Dokumen ini juga mendukung perencanaan untuk impelentasi lokal dan regional.  


Struktur Multilayer dari GANP

Level 1  = Global Strategicmenetapkan arahan strategis tingkat tinggi bagi para pengambil keputusan untuk mendorong evolusi sistem navigasi udara global. Untuk tujuan ini, tingkat strategis global menyediakan visi bersama, target capaian kinerja global, dan roadmap konseptual.

Level 2  = Global Technicalmendukung manajemen teknis dalam perencanaan implementasi layanan dasar dan pengembangan operasional baru dengan pendekatan yang efektif dari segi biaya dan memenuhi kebutuhan spesifik, sekaligus memastikan integrasi sistem dan sinkronisasi prosedur. Terdiri dari:

  1. dua kerangka kerja teknis global: 
    1. kerangka kerja Basic Building Blocks (BBB), yang menguraikan dasar untuk sistem navigasi udara yang kuat dengan merumuskan layanan navigasi udara esensial yang harus dipenuhi dalam penerbangan sipil internasional; dan
    2. versi terbaru dari kerangka kerja ASBU untuk implementasi terukur, yang memberikan manfaat kinerja yang dibutuhkan oleh industri penerbangan yang diharapkan dari implementasi peningkatan operasional navigasi udara yang spesifik.
  2. kerangka kerja performa terkait, yang meliputi katalog target performa dan daftar indikator kinerja utama; dan
  3. sebuah metode berbasis kinerja untuk rencana implementasi perbaikan operasional navigasi udara, termasuk katalog sasaran dan indikator kinerja.

Level 3  = Regional, memenuhi kebutuhan regional dan sub-regional yang selaras dengan tujuan global. Untuk itu, level ini mengatur ICAO Regional Air Navigation Plans (ANPs) dan mempertimbangkan inisiatif regional lainnya.

Level 4  = Nasionalmerupakan tanggung jawab Negara, berfokus pada perencanaan nasional. Pengembangan oleh masing-masing negara, dengan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan yang relevan, dari perencanaan navigasi udara sebagai bagian strategis dari program pembangunan nasional dan penyelarasan dengan rencana regional dan global sangat diperlukan untuk mencapai visi bersama yang sedang dikembangkan dalam GANP. Perencanaan navigasi udara ini harus berfungsi sebagai dokumen rujukan untuk investasi nasional dalam infrastruktur navigasi udara.

Produk layanan observasi meteorologi (AMET)

Pengamatan meteorologi dibutuhkan untuk mendukung manajemen ruang udara yang fleksibel, peningkatan kewaspadaan situasional, pengambilan keputusan kolaboratif, dan optimisasi perencanaan lintasan penerbangan secara dinamis. Peningkatan kemampuan yang diharapkan dalam pengamatan meteorologi diantaranya penyediaan pengamatan parameter meteorologi tambahan, pengamatan cuaca sepenuhnya terotomatisasi, peningkatan resolusi temporal dan spasial informasi petir (lightning) serta radar dan satelit cuaca.  

Produk pengamatan cuaca standar (AMET B01) meliputi:
  1. Informasi dari Automatic Weather Observation System (AWOS), meliputi perubahan aktual data angin dan Runway-Visual-Range (RVR),
  2. Local reports (MET REPORT / SPECIAL),
  3. Aerodrome reports (METAR / SPECI),
  4. Informasi kejadian petir (lightning),
  5. Informasi radar cuaca permukaan,
  6. Citra satelit meteorologi,
  7. Laporan meteorologi dari pesawat, meliputi ADS-B, AIREP, AMDAR, dan sebagainya,
  8. Profil vertikal angin dan suhu udara,
  9. Volcano Observation Notice for Aviation (VONA), dan
  10. Peringatan wind-shear. 




------------------------------------------------------
Referensi:


Share:

Thursday, March 18, 2021

DOWNLOAD DATA GPM IMERG MENGGUNAKAN CHRONO DOWNLOAD MANAGER

Integrated Multi-satellitE Retrievals for GPM (IMERG) merupakan sistem algoritma yang menggabungkan informasi dari konstellasi satelit GPM untuk memprakirakan curah hujan di sebagian besar permukaan bumi. Data curah hujan ini dapat mengisi kekosongan data curah hujan di wilayah yang tidak memiliki alat pengukur curah hujan.

Dalam rilis IMERG versi 06 (terbaru), algoritma menggabungkan prakiraan curah hujan awal yang dikumpulkan selama pengoperasian satelit TRMM (2000-2015) dengan data curah hujan satelit GPM (2014-sekarang). Data ini digunakan dalam penelitian untuk membandingkan dan membedakan data curah hujan masa lalu dan sekarang, mendapatkan informasi yang lebih akurat untuk membuat model iklim dan cuaca, lenih memahami curah hujan normal dan ekstrim, dan pemanfaatan data curah hujan lainnya.

Ilustrasi data GPM IMERG

Sebelum memulai tahapan mendownload data, install terlebih dahulu ekstensi Chrono Download Manager di Chrome. Caranya, buka menu "Setting" di Chrome, lalu pilih "Extensions". Kemudian di kolom search ketik Chrono Download Manager, lalu install extension. Bila extension telah terinstall, maka akan tampil seperti ini:

Berikut ini langkah-langkah mendownload data GPM IMERG:
1) Buka situs GES DISC EarthData pada link https://disc.gsfc.nasa.gov/ 

2) Pada menu "Explore...", ketik dan pilih "GPM"

3) Selanjutnya akan muncul beberapa pilihan data GPM IMERG, diantaranya:
- GPM IMERG Final Precipitation L3 Half Hourly 0.1 degree x 0.1 degree V06 (GPM_3IMERGHH 06)
GPM IMERG Final Precipitation L3 day 0.1 degree x 0.1 degree V06 (GPM_3IMERGDF 06)
GPM IMERG Final Precipitation L3 month 0.1 degree x 0.1 degree V06 (GPM_3IMERGDF 06)


4) Klik "Subset/Get Data" di bawah opsi data yang ingin didownload. Dalam tutorial ini, kita mencoba memilih data harian (GPM_3IMERGDF 06).

5) Tentukan dimensi (waktu dan lokasi) data sesuai kebutuhan, kemudian klik "Get Data". Data GPM IMERG yang didapatkan akan berbentuk file .nc (netCDF).

6) Tentukan dimensi (waktu dan lokasi) data sesuai kebutuhan, kemudian klik "Get Data". Data GPM IMERG yang didapatkan akan berbentuk file .nc (netCDF). Akan muncul link data GPM IMERG sesuai dengan pilihan kita, seperti ini:

7) Buka Chrono Download Manager, lalu copy link data GPM IMERG, klik tanda "+" di Chrono dan paste link download di New Task yang muncul. Tunggu sampai proses download selesai.












Share:

Wednesday, April 22, 2020

BAROMETER

Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Berdasarkan PERKA BMG Nomor: SK.38/KT.104/KB/BMG-06 tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan,  Penyandian, Pelaporan dan Pengarsipan Data Meteorologi Permukaan, tekanan udara adalah gaya per satuan luas yang diakibatkan oleh berat udara di atasnya. Satuan tekanan udara yang diukur dengan barometer adalah milibar (mb) atau hectopascal (hPa). 

Jenis-jenis Barometer
Ada beberapa jenis barometer yang ada, yaitu barometer air raksa, barograf, barometer aneroid, dan barometer digital. Barometer air raksa kini sudah tidak dipakai untuk pengamatan lagi di BMKG atas instruksi WMO (World Meteorological Organization). Ada juga beberapa stasiun yang masih menggunakan barograf. Demi mendukung program digitalisasi yang dicanangkan BMKG, kini barometer yang umum digunakan adalah barometer digital.

Gambar Barometer Digital

Bagaimana Cara Membaca Barometer?
Pada  barometer digital, nilai tekanan bisa langsung dibaca sesuai dengan nilai yang tertera pada display barometer digital. Pada barometer air raksa, dibaca dengan melihat tinggi air raksa saat itu dan dikoreksi dengan nilai suhunya. Pada barometer aneroid, perlu diketuk dahulu dengan ujung jari kemudian dibaca sampai persepuluhan milibar terdekat, dan harus dibaca dalam posisi yang sama. Barograf dibaca dengan melihat titik saat ini pena berjejak, kemudian dibaca nilai tekanannya.

QNH, QFF, QFE; Apa Perbedaanya?
Dalam pengamatan udara permukaan dan meterologi penerbangan, dikenal 3 jenis nilai tekanan, yaitu QFF, QFE dan QNH. 

QFF adalah tekanan udara yang diukur pada stasiun yang diturunkan ke mean sea level. Di mana digunakan untuk meteorologi permukaan dalam membandingkan tekanan udara dari tempat yang berbeda dengan ketinggian yang berbeda. QFF biasanya digunakan hanya untuk meteorologi permukaan atau sinoptik.

QFE (Field Elevation) adalah tekanan udara pada permukaan stasiun. Jika kita menyetel altimeter, maka yang terbaca adalah ketinggian kita dari permukaan tanah.

QNH (Nautical Height) adalah tekanan yang diukur pada stasiun yang diturunkan ke mean sea level (MSL) sesuai standar isobarik 1013.25 mb. Jika kita menyetel altimeter, maka yang terbaca adalah altitude. Altitude dibutuhkan oleh pilot untuk penerbangan untuk mengetahui kapan posisi ketinggian pesawat di atas muka laut. 

Apa Pentingnya Nilai Tekanan yang Diperoleh dari Barometer?
Unsur cuaca yang diperoleh barometer sangat diperlukan untuk kepentingan meteorologi sinoptik serta take off dan landing pesawat. Saat akan landing, pilot terlebih dahulu melihat altitude pesawat pada instrumen yang ada di pesawat dan disesuaikan dengan nilai QNH saat itu. Salah 1 milibar atau 1 hPa saja, bisa mengasilkan selisih 28 feet atau sekitar 9 meter, pesawat bisa overshot dan bisa juga crash. Oleh karena itu, nilai tekanan udara QNH yang dilaporkan harus tepat dan akurat, serta dibulatkan ke desimal ke bawah seperti contoh gambar dan sandi METAR berikut ini.

Contoh Pelaporan Tekanan Udara pada Berita METAR

Seberapa Akurat Data Tekanan Udara Barometer?
Memberikan pelayanan data dan informasi meterologi yang valid adalah satu tugas pokok dan fungsi BMKG. Oleh karena peralatan pengamatan yang dimiliki harus laik operasi. Untuk menjamin hal tersebut, barometer selalu dikalibrasi secara berkala oleh teknisi agar peralatan berfungsi dengan baik sehingga data yang dihasilkan tepat dan akurat.
Share: